Istighosah Sebagai Kegiatan Rutin Pondok Pesantren AL IHYA Semarang Guna Memperkuat Personality Santri Dalam Ketaqwaan Kepada Allah SWT

Pondok Pesantren AL-IHYA Semarang, 25 Februari 2024




Pondok Pesantren Al Ihya Semarang mengajarkan kepada para Santri bahwasannya kebahagiaan sejati berasal dari menjaga hati agar penuh dengan kasih sayang, lisan dengan kata-kata yang baik, dan pikiran dengan pemikiran yang suci. Jadi, ketika Santri-santri belajar di Pondok Pesantren Al-Ihya, salah satunya mereka akan dipandu untuk menjaga hati agar bersih dari kedengkian, lisan dari kebohongan, dan pikiran dari prasangka buruk, dimana hal tersebut merupakan kunci untuk meraih kasih sayang manusia dan ridho Allah, serta kebahagiaan yang abadi di Dunia dan Akhirat. 

Adapun salah satu Implementasi dari pengajaran tersebut yaitu dengan adanya kegiatan rutin Istighosah. 

Istighosah sendiri adalah kegiatan membaca serangkaian dzikir dan doa secara berjamaah, dan merupakan
suatu kegiatan yang sudah menjadi tradisi pada banyak Pondok Pesantren, termasuk Pondok Pesantren Mahasiswa Al Ihya Semarang. 

Istighosah di Pondok Pesantren Al Ihya ini dilakukan setiap Minggu malam Senin, setelah jamaah solat Isya. 
Kegiatan seperti Istighosah ini menjadi sangat penting untuk didawamkan, karena selain untuk meningkatkan ketaqwaan Santri terhadap Allah SWT, kegiatan ini diharapkan bisa meluruskan dan menyatukan kembali niat para Santri dalam menimba ilmu, dan menyandarkan semua proses pembelajaran pada pertolongan Allah SWT agar semuanya dimudahkan dan penuh keberkahan. 

Adapun rangkaian kegiatan rutin Istighosah malam Senin di Pondok Pesantren Al Ihya Semarang ini dimulai dengan memberikan ucapan dan doa kepada para santri yang sedang berulang tahun dalam minggu tersebut, sebagai bentuk syukur kerena sudah diberikan  umur panjang, kesehatan, dan juga Doa agar selalu berikan istiqomah dalam ibadah dan kebaikan, dikabulkan cita-citanya,dijadikan santri-santri yang soleh solehah, berbakti kepada orang tua dan bemanfaat bagi agama, nusa dan bangsa. 
Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan istighosah dan mendoakan orang tua yang masih hidup maupun yang sudah wafat.

Setelah pembacaan Istighosah, kegiatan rutin Istighosah ini ditutup dengan Doa, dan wejangan atau nasihat dari Pengasuh Pondok Pesantren Al Ihya Semarang, yaitu Abah Yai Dr. Ahmad Musyafiq, M.Ag & Ibu Nyai Dr. Nikmah Rochmawati Musyafiq, M.Si. (Ibu Nyai Rahma Musyafiq)  kepada para Santri, dan setelahnya,  kegiatan ini diakhiri dengan salam salaman (Bermushofahah) dan makan bersama atau istilah Pesantrennya yaitu Bancaan atau nampanan, dengan tujuan untuk menguatkan silaturahim antar santri, juga bertujuan agar ikatan persaudaraan antar santri yang mulai luntur dan sering bersikap individualis di era digital karena terpengaruh adanya media sosial ini bisa kembali terjalin lebih kuat lagi. Sehingga dengan makan bancaan secara bersama-sama tersebut, harapannya hubungan santri yang satu dengan lainnya bisa terjalin dan terbentuklah kehidupan antar santri yang saling menyayangi dan mengayomi satu sama lain. 

Postingan Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Cari Blog Ini