Al Ihya: Pondok Pesantren Dekat UIN Walisongo
Abah Yai Dr. Ahmad Musyafiq, M.Ag. |
Salah satu alasan mahasiswa UIN Walisongo memilih pondok pesantren adalah soal jaraknya dengan kampus. Dengan alasan ini, maka pondok pesantren al-Ihya merupakan salah satu pilihan tepat.
Pesantren ini memiliki dua asrama. Pertama, di perumahan
Pondok Ngaliyan Asri atau lebih dikenal dengan sebutan PNA. Tepatnya di Blok
K-11. Perumahan ini merupakan RT 01 dari RW 14 Kelurahan Tambakaji Kecamatan
Ngaliyan Kota Semarang. Letaknya tepat berada di bawah Aula 2 Kampus tiga,
dimana K-11 menghadap ke jalan masuk kampus 3, tepatnya berhadapan dengan
gedung Pusat Pengembangan Bahasa, meskipun terhalang oleh pagar bumi perumahan
yang tidak terlalu tinggi, sehingga pemandangan gerbang kampus 3 yang merupakan
salah icon menarik dapat terlihat dengan jelas. Gerbang masuk ke perumahan terletak
persis di sebelah selatan gerbang masuk kampus 3.
Kedua, di Jalan Prof. Hamka Nomor 86 Tambakaji Ngaliyan
Semarang. Secara administratif asrama dua ini masuk wilayah RT 02 dari RW yang
sama dengan asrama satu. Berbeda dengan asrama satu, asrama dua ini terletak
tepat di pinggir jalan raya. Asrama ini memiliki tiga lantai. Lantai pertama
bagian depan digunakan untuk food court, yang sekaligus berfungsi untuk
menghalangi kebisingan jalan raya. Lantai satu bagian belakang untuk Mushalla
pondok dan untuk kegiatan-kegiatan lainnya. Lantai dua dan tiga untuk hunian
santri. Kamar mandi yang jumlahnya cukup banyak terletak di belakang gedung,
bersebelahan dengan tempat jemuran pakaian.
Selain dekatnya lokasi pesantren dengan kampus dua dan tiga
UIN Walisongo, ada beberapa alasan para santri memilih pondok pesantren ini.
Antara lain, jadwal kegiatannya yang relatif sedang, tidak terlalu longgar dan
tidak terlalu padat. Sehingga para santri tetap bisa fokus pada peningkatan
prestasi akademik mereka di kampus.
Kegiatan utama pesantren ini adalah pertama, jamaah salat
maghrib, isya dan subuh. Untuk Dhuhur dan Ashar hanya santri yang tidak sedang
berada di kampus yang bisa mengikuti. Kedua, ngaji kitab ba'da subuh dari Senin
sampai Sabtu. Ketiga, maulid setiap Ahad ba'da isya'. Keempat dan kelima,
tutorial TOEFL dan IMKA, setiap Senin dan Rabu ba'da isya'. Keenam, khitabah
(praktek pidato) setiap Selasa ba'da isya'. Ketujuh, Yasin dan Tahlil setiap
Kamis ba'da isya'. Kedelapan, istighasah setiap Ahad ba'da isya'.
Dengan demikian kegiatan utama pondok dilaksanakan malam
hari dengan tetap menyisakan waktu bagi para santri untuk mengerjakan
tugas-tugas kampus. Selain kegiatan-kegiatan di atas ada juga zikir Ratibul
Haddad setiap ba'da Ashar bagi mereka yang sedang berada di pondok.
Untuk melatih kemandirian dan tanggung jawab, setiap santri
juga mendapatkan piket kebersihan harian, rata-rata terjadwal seminggu sekali
setiap santri. Sementara kegiatan bersih-bersih bersama dilaksanakan setiap
seminggu sekali bagi mereka yang sedang berada di pondok.
Dengan struktur kegiatan seperti itu, nilai-nilai utama yang
hendak dicapai oleh pesantren dapat ditanamkan dengan tetap memperhatikan
kesempatan bagi mereka untuk mengembangkan kualifikasi akademiknya. Dengan kata
lain, pengembangan kualifikasi akademik, moral dan spiritual dapat berjalan
beriringan.
Hal lain yang menjadi alasan santri memilih pondok ini
adalah intensitas pendampingan oleh pengasuh. Pengasuh memiliki jadwal yang
cukup padat di pesantren, meskipun tetap ada para ustadz ustadzah yang
membantu. Karena pengasuh merupakan salah satu Arkanul Ma'had, maka semakin
tinggi keberadaan pengasuh bersama para santri, akan semakin baik kualitas
sebuah pesantren.
Sejak COVID-19 melanda, tepatnya mulai Maret
2020, sebagian besar santri memang memilih tinggal di rumah. Namun tetap ada
santri-santri yang memilih kuliah online dari pondok. Bersama mereka inilah
seluruh kegiatan pesantren tetap berjalan secara offline, tentu dengan
memperhatikan prokes yang cukup ketat. Semoga semuanya tetap sehat, dan para
santri tetap dapat mengembangkan kualifikasi moral dan spiritualnya di
pesantren, beriringan dengan pengembangan kualifikasi akademik mereka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar